Cara Google Lindungi Pengguna dari Website Berbahaya
Jakarta – Setiap harinya Google selalu mendata halaman web baru untuk dimasukkan ke dalam indeks penelusurannya, atau yang biasa disebut sebagai crawling. Tapi tentu tidak semua halaman web baru di internet benar-benar aman, misalnya situs yang sifatnya spam, digunakan untuk phishing, berisi malware, dan lain-lain.
Google Search Liaison, Danny Sullivan mengatakan Google sudah memiliki sistem untuk melindungi pengguna dari ancaman hasil pencarian yang mengarah ke website berbahaya.
“Kami memiliki sistem yang dirancang untuk mencoba mencegah website dan konten seperti itu muncul di hasil pencarian teratas di Search,” kata Danny dalam diskusi virtual tentang Google Search, Rabu (8/9/2021).
Baca Juga : WMKM bisa punya website untuk jualan
Penelusuran Google
Sullivan mengatakan saat ini indeks penelusuran Google berisi ratusan miliar halaman web atau setara dengan 100 juta GB. Jika dicetak menjadi buku, ratusan miliar halaman ini bisa membentang ke Bulan hingga 12 kali.
Untuk menghindari halaman web berbahaya muncul di halaman pertama Search, Google mengerahkan sistem deteksi spam otomatis yang cara kerjanya mirip seperti filter spam yang ada di email. Berdasarkan data Google, pada tahun 2020 saja mereka menemukan 40 halaman web spam setiap harinya.
Baca Juga : TIK bisa Tingkatkan Kreativitas Guru dalam Belajar
Setelah terdeteksi secara otomatis, halaman spam akan ditinjau secara manual oleh tim penghapus spam di Google. Tim ini akan melihat apakah halaman tersebut melanggar Webmaster Guideline dan menghubungi kreator website untuk menyelesaikan masalahnya.
Sebagai pengguna aktif internet, kemungkinan besar Anda memiliki banyak akun di berbagai website. Demi alasan keamanan, tiap website pun mempunyai password berbeda untuk sign in. Dengan banyaknya password yang harus diingat, tentu hal tersebut cukup menyulitkan.
Untungnya, Anda tak perlu melakukan hal tersebut karena telah hadir Password Manager yang dapat menyimpan password akun-akun online Anda secara aman. Tak hanya itu, tersedia pula fitur Password Checkup yang akan memberi notifikasi apabila ternyata ada password yang berpotensi mudah diretas.
Bentuk perlindungan privasi dan keamanan Chrome tidak hanya diberikan pada informasi password akun online Anda, tapi juga untuk aktivitas browsing secara keseluruhan. Tahukah Anda bahwa Chrome dilengkapi dengan fitur bernama Safe Browsing?
Jika Anda hendak membuka atau mengunjungi website yang berpotensi mengandung virus atau bahaya lain, fitur Safe Browsing inilah yang akan memperingatkan Anda, begitu juga saat Anda mengunduh file mencurigakan dari internet. Dengan begini, risiko kejahatan siber seperti malware dan phising pun dapat diminimalisir.